Banyak sekali ibu yang terbiasa merayu atau mengiming-imingin sesuatu kepada anaknya agar mau melakukan sesuatu untuk anaknya. Contohnya, “Nanti mama kasih seribu kalau mau ini”. Hal ini sudah lumrah. Tapi jangan pernah sekalipun berbohong pada anak anak!
Ada lagi yang lain, misalkan agar anaknya diam menangis. Biasanya membohongi atau menakut-nakuti bahkan. Janganlah berbuat seperti itu karena ada kisah seorang ibu seperti ini pada zaman rasulullah SAW.
Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah SAW sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata, a�?Mari sini, aku akan memberimu sesuatu.a�? Rasulullah pun bertanya pada ibuku, a�?Apa yang akan kau berikan padanya?a�? Ibuku menjawab, a�?Aku akan memberinya kurma.a�? Lalu beliau berkata pada ibuku, a�?Seandainya engkau tidak memberinya sesuatu, niscaya dicatat atasmu sebuah kedustaan,a�? (HR. Abu Dawud)
Memang mungkin maksudnya bukan untuk bergurau. Bercanda biasanya. Namun dalam islam ini tetap bukan hal yang dianjurkan malah termasuk haram. Bahaya kan?
Sebisa mungkin hindarilah perkataan dusta pada anak. Karena bukan hanya berdampak pada kepribadian dan kejiwaan kita namun juga psikologi anak. Mereka, para anak, sangat rentan sekali meniru apa yang dilihat dari perilaku orang tuanya. Apakah kalian ingin anaknya menjadi seorang pemmbohong? Dan biasanya anak yang terbiasa melihat orang tuanya berbohong akan menjadi anak pembangkang. Karena mereka akan selalu menuntut terus perkataan orang tuanya itu.
Maka, biasakanlah dari sekarang untuk jujur dalam berkata kepada anak. Nyata dalam berjanji. Dan berbuat apa yang dikatakan kepada anak. Semoga dengan hal kecil ini dapat mengubah karakter generasi penerus kita. Yuk jujur! 🙂
==========================================
Bagi pembca yang ingin mendukung segala #ProgramPAY silahkan klik Rekening Donasi Pecinta Anak Yatim
