MENJELANG petang, langit menampakan wajah muramnya dengan gumpalan awan hitam yang saling kejar-kejaran. Gerimis air hujan akhirnya mulai berjatuhan. Sejenak kuhentikan perjalanan untuk berteduh sekalian menunaikan sholat Maghrib, di masjid salah satu perumahan Kota Surabaya.
Usai sholat Maghrib, tak sengaja aku melihat lelaki paruh baya, teman baru yang belum lama ini aku kenal, sebut saja Pak Ahmad. Tanpa pikir panjang langsung aku hampiri untuk menyapanya.
a�?Assalamua��alaikum, Pak Ahmad,a�? sapaku sambil mengulurkan tangan.
a�?Eh, Mas Obby, Waa��alaikumsalam, alhamdulillah, kabar baik Mas. Kamu sendiri gimana kabarnya?a�? jawab Pak Saiful sambil menawarkan diri agar saya bersedia singgah ke rumahnya.
a�?Oh.. nggih. Alhamdulillah, kabar saya baik juga, Pak.a�?
Sebelum gerimis semakin menderas, kami berdua segera beranjak menuju rumah Pak Ahmad yang jaraknya tak jauh dari masjid. Sekitar sepuluh menit perjalanan, akhirnya kami tiba juga di rumahnya.
a�?Silahkan masuk, Mas.a�? Pak Ahmad memintaku duduk dan menunggu sejenak. Barangkali ia masih ada keperluan dengan keluarga ataupun dirinya sendiri. Aku hanya bisa mengangguk mengiyakan.
Di ruang tamu berukuran tiga kali tiga meter aku menunggu. Tepat dari depan tempatku duduk, ada sebuah rak buku kecil yang sisi depannya tertutup kaca bening transparan yang bisa digeser ke samping kiri dan ke kanan. Beragam kalender duduk tertata rapi memenuhi ruang di dalamnya.
Beberapa menit kemudian, Pak Ahmad keluar dari ruang tengah dan duduk di sebelah kananku. Lalu mulai membuka obrolan, ia lebih banyak bercerita tentang perjalanan hidupnya. Aku pun hanya bisa menjadi pendengar setia, sesekali menganggukan kepala sekadar untuk mengiyakan pernyataannya.
Ada satu kisah menarik yang membuatku takjub dan tercengang. Entah itu apa, aku meyakininya sebagai sebuah keajaiban Allah Subhanahu Wa Taa��ala. Sebab, tidak masuk akal sama sekali jika peristiwa itu bisa terjadi, kecuali memang sudah menjadi kehendak-Nya.
Putra bungsunya, Raihan, menderita penyakit seperti tumor atau daging tumbuh di bagian punggung sebelah kanan. Berulang kali ia sudah membawanya ke dokter ataupun pengobatan alternatif. Namun, tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Justru sedikit demi sedikit kian hari ukurannya semakin membesar.