PAY & RRI Mengkhitan 103 Anak Yatim Doeafa se Jabodetabek – PAY & Do IT

PAY & RRI Mengkhitan 103 Anak Yatim Doeafa se Jabodetabek

Khitanan Massal di Jakarta

RRI dan Komunitas PAY Mengkhitankan 103 Yatim dan Doeafa

Komunitas Pecinta Anak Yatim (PAY) bersinergi dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta mengkhitankan 103 anak yatim dan doeafa yang berada di wilayah Jabodetabek. Tidak hanya Khitanan Massal, terdapat acara lain seperti hiburan, dan juga santunan yang dilaksanakan di acara tersebut.
***
Ada yang tidak biasa di hari Minggu (27/9) lalu. Parkiran RRI dipadati oleh bus dan komunitas mobil yang membawa orangtua dan anak lelaki. Mereka adalah anak yatim dan doeafa, peserta Khitanan Massal PAY-RRI. Antusiasme peserta begitu tinggi, ditandai dari waktu kedatangan peserta. Ada yang sudah datang dari pukul 06.30, meskipun acara dimulai pukul 09.00.

Acara Khitanan Massal ini bertepatan denganA�peringatan hari ulang tahun RRI yang ke 70 tahun. Bekerjasama dengan tim dokter dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) sebagai tim medis, PAY & RRI berhasil mengkhitankan sebanyak 103 Anak Yatim dan Doeafa. Rentang usia mereka beragam mulai dari usia 4 sampai 11 tahun.

Awalnya para panitia skeptis bisa mendapatkan 100 anakA�yang mau dikhitan. Maklum saja karena waktu pelaksanaan bukan diadakan saat liburan sekolah. Tapi diluar dugaan semula, ternyata yang mendaftar dalam kegiatan ini tembus hingga 112 anak. Dan dari 112 yang mendaftar, hanya 103 yang serius untuk dikhitan.

Wilayah domisili mereka pun tersebar di Jabodetabek. Mereka datang berbondong-bondong dengan mengendarai bus dan mobil yang difasilitasi oleh RRI, PAY dan Komunitas Mobil DXIC (Daihatsu Xenia Indonesian Club) Jakarta.

Dalam acara tersebut, diselenggarakan berbagai kegiatan seperti penyuluhan tentang khitan oleh tim dokter dari BSMI, pertunjukan marawis, dongeng, doorprize, dan disemarakkan juga oleh komunitas dubber Doraemon.

Namun ada satu anak yatim bernama Dendy (5thn) asal Jati Asih – Bekasi yang tidak bisa dikhitan, karena ada kelainan pada testisnya sehingga butuh penanganan khusus untuk mengkhitannya. “Ini kasus langka, harus dirujuk ke dokter bedah…” kata salah satu dokter senior BSMI.

Mengingat ayah Dendy sudah tiada dan ibunyapun dari kalangan tak berpunya, maka PAY dengan segala kekurangannya berinisiatif untuk membantu dan mengadvokasi keluarga ini agar Dendy bisa ditangani dokter ahli tersebut. Tentunya ini ladang amal bagi kita semua.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian santunan, souvenir, dan bingkisan berupa ayam bekakak pada tiap peserta.
a�?Alhamdulillah… acara Khitanan Massal PAY-RRI bisa berjalan lancar. Saya sungguh terharu melihat ratusan Laskar LangitA�bisa dikhitan hari ini dengan gratis, terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu acara ini…a�? ujar Ajeng selaku Ketua Pelaksana kegiatan Khitanan Massal PAY-RRI.

Kalimat tersebut senada dengan testimoni beberapa relawan yang terlibat. Bahkan, masing-masing relawan memiliki momen berkesan dengan para peserta. Ada beragam kisah haru, lucu, dan menginspirasi para relawan untuk selalu bersyukur atas apa yang mereka miliki, tidak sedikit yang menitikan air mata haru dan bahagia karena diberi kesempatan Buat Mereka Terkhitankan dan Buat Mereka Tersehatkan.
(*) Iska Meta Furi

Leave a comment

× Assalamualaikum